價格:免費
更新日期:2018-11-30
檔案大小:1.5M
目前版本:1.0
版本需求:Android 4.0.3 以上版本
官方網站:http://informatika.unida.gontor.ac.id
Email:luxmaneffendi@gmail.com
聯絡地址:Program Studi Teknik Informatika Universitas Darussalam Gontor. Jl. Raya Siman KM. 5 Kel. Demangan, Kec. Siman, Kab. Ponorogo
Aplikasi DuoLembu merupakan sebuah aplikasi yang bermanfaat bagi pembeli hewan sapi, dengan aplikasi ini pembeli dapat memprediksi berat bersih daging sapi (tanpa tulang/daging murni) dengan beberapoa variabel yang diinputkan. Kebutuhan daging khususnya daging sapi semakin lama semakin meningkat, karena kesadaran manusia akan pentingnya kebutuhan gizi yang bersumber dari daging hewani.
Tingginya permintaan akan kebutuhan daging sapi, mengakibatkan para peternak dan pedagang sapi berupaya menjual ternaknya sebanyak mungkin. Kegiatan masyarakat peternak dan pedagang sapi di Indonesia sebagian besar masih belum professional.
Demi untuk mendapatkan keuntungan yang banyak, sempat melakukan tindakan yang merugikan hewan sapi dan konsumen. Salah satu tindakan tersebut adalah menjual daging glonggongan yakni menambah massa/bobot daging sapi dengan cara memberikan air minum yang berlebihan sebelum sapi dipotong. Salah satu cara untuk mengatasi tindakan tersebut adalah memberikan informasi kepada pembeli melalui sistem analisa berat bersih daging sapi normal dan glonggongan menggunakan sistem pakar dengan metode penalaran berbasis kasus (case-based reasoning).
Daging adalah bahan pangan yang bernilai gizi tinggi karena kaya akan protein, lemak, mineral serta zat lainnya yang sangat dibutuhkan tubuh. Usaha untuk meningkatkan kualitas daging dilakukan melalui pengolahan atau penanganan yang lebih baik sehingga dapat mengurangi kerusakan atau kebusukan selama penyimpanan dan pemasaran
Kebutuhan bahan pangan berupa daging khususnya daging sapi semakin meningkat. Hal ini dipicu dengan meningkatnya kesadaran manusia akan pentingnya kebutuhan gizi yang berasal dari daging hewani.
Keadaan tersebut juga didorong oleh meningkatnya tingkat kesejahteraan hidup manusia sehingga tingkat permintaan daging hewani meningkat pula. Tingginya permintaan kebutuhan akan daging sapi mencapai puncaknya pada waktu hari raya (hari raya idul fitri maupun idul adha). Akibatnya, para peternak dan pedagang sapi berusaha menjual ternaknya sebanyak mungkin.
Kebiasaan masyarakat khususnya peternak dan pedagang sapi di Indonesia dalam melakukan penggemukan ternak masih belum professional. Tindakan yang sering dijumpai oleh pedagang ataupun peternak dalam mendapatkan keuntungan yang tinggi, rela melakukan tindakan yakni menjual daging dari sapi glonggongan.
Glonggongan merupakan cara singkat peternak atau pedagang untuk menambah bobot atau masa tubuh sapi sebelum disembelih dengan cara memberikan air melalui selang ke dalam mulut sapi. Sebelum disembelih sapi didiamkan selama 60 menit, hal ini supaya air meresap ke dalam daging, kulit dan organ tubuh sapi lainnya, sehingga mempengaruhi bobot sapi.
Pengamanan pangan daging sapi mutlak perlu dilakukan untuk menjamin masyarakat sebagai konsumen mendapatkan daging yang aman untuk dikonsumsi. Masalah keamanan pangan daging sapi ini kondisinya terus berkembang, bersifat dinamis seiring dengan berkembangnya peradaban manusia yang meliputi aspek social budaya, kesehatan, kemajuan Iptek yang terkait dengan kehidupan manusia. Sebagai bahan pangan, daging memiliki potensi bahaya yaitu biologi, kimia, dan fisik.
Bahaya biologi dapat disebabkan oleh bakteri, parasit, virus, fungi; bahaya kimia dapat ditimbulkan adanya cemaran residu antibiotik, hormon, pestisida, zat pengawet/bahan aditif lainnya, dan bahaya fisik seperti tulang, logam, kayu, plastik, dan lainlainnya. Bahaya-bahaya tersebut dapat terjadi pada daging sapi selama proses penyediaannya dan dapat mengganggu merugikan dan membahayakan kesehatan manusia.
Developer:
Lukman Effendi, M.Kom,
Dosen Teknik Informatika Universitas Darussalam Gontor